Perkongsian dari Habib Syech:-
[Kisah penjual madu dan cuka]
Toko mereka berdua berdampingan sebelahan,,,,
akan tetapi penjual cuka selalu di penuhi pelanggan,
maka penjual madu berkata dalam dirinya mungkin madu ku sepi dari pembeli
karna harga maduku terlalu mahal,,,
Kemudian dia pun berpikir untuk menurunkan harga madunya,
Kemudian dia pun berpikir untuk menurunkan harga madunya,
sehingga harga madu tersebut sama dengan harga cuka, ,
setelah di turunkan harganya tak satupun datang untuk membelinya,,,
Maka ia pun mendatangi si penjual cuka seraya berkata:
kenapa sie orang-orang lebih banyak membeli cukamu padalah rasanya kecut
setelah di turunkan harganya tak satupun datang untuk membelinya,,,
Maka ia pun mendatangi si penjual cuka seraya berkata:
kenapa sie orang-orang lebih banyak membeli cukamu padalah rasanya kecut
dan baunya pun tak sedap
Sedangkan aku menjual madu tapi tak seorang pun yang datang padaku,,,
maka si penjual cuka berkata padanya:
Aku menjual cuka dengan lidah yang manis,,,
sedangkan engkau menjual madu tapi dengan lisan yang seperti cuka asem
Sedangkan aku menjual madu tapi tak seorang pun yang datang padaku,,,
maka si penjual cuka berkata padanya:
Aku menjual cuka dengan lidah yang manis,,,
sedangkan engkau menjual madu tapi dengan lisan yang seperti cuka asem
dan kecut, ketus dan menyakitkan.
Maka berusahalah miliki hati orang-orang dengan perkataanmu yang baik
Maka berusahalah miliki hati orang-orang dengan perkataanmu yang baik
santun serta pergaulan yang bagus terhadap sesama,,,,
Kalau kita tawarkan agama ini dengan kata-kata yang lebih bijak, jauh dari
cacian dan kabar yang tidak akurat, pasti lebih menarik InsyaAllah.
No comments:
Post a Comment
Before you judge, act. Before you speak, listen. Before you hate, love. Before you write, think. Before you quit, try.